Akhir
May di kosong tiga belas
Perpisahan itu seperti obat, harus diminum walaupun
pahit, dan seperti darah, harus keluar meskipun pedih. Perpisahan itu
mengenyahkan segalanya, membuat yang biasanya ada menjadi tiada. perpisahan itu
layaknya sebuah proses alami yang harus dan wajib dirasakan oleh setiap insan,
tanpa terkecuali kita. Kita???
Yaa...kita...Agribisnis 2009.
Masih teringat jelas memori 3 tahun 8 bulan yang
lalu. Mahasiswa baru dengan pakaian
putih hitam datang berbondog2 masuk ke audit untuk pengukuhan sebagai mahasiswa
Unsri. Tidak saling mengenal satu per satu, asing dan bahkan tatap
sinis dari mata rekan2 seperjuangan itu membuat takut untuk mengajak
berkenalan. Namun...ketika masa akhir itu tiba, tatap sinis itu skrg tlah berubah menjadi tatapan
kasih sayang, dan keasingan itu skrg tlah menjadi keakraban yang mudah2an akan
langgeng hingga maut memisahkan.
Sosok keras, angkuh, dan berantakan menggambarkan
dirimu. Entah bagaimana bisa sosok
angkuh dan keras itu berubah menjadi pribadi yang memotivasi dan periang. Banyak dari teman2 yang kehilangan,
kehilangan orang yang biasa mengingatkan ‘cepat diskusi’ ‘cepat seminar’ ‘cepat
sidang’ dan ‘cepat nyusul’.
Masa akhir tlah tiba, dan bom waktupun tlah meledak. Terimakasih untuk persaudaraan selama
ini. teman seperjuangan yang amat sangat
memotivasi AKU untuk segera maju.
AKU ingat ketika AKU bersama 3 orang sahabatku masi
menempati kosan pink nomer 12 dan 17.
Saat itu sering kalian (kau, luki, dan okta) berkunjung ke kosan untuk
belajar bareng karna besoknya akan diadakan ujian salah satu mata kuliah. Kau yang menjadi pelopor bagi kami untuk
mengerti pelajaran yang sebelumnya tidak kami mengerti. Dan, kau juga yang menjadi pelopor untuk menghabiskan
makanan yang ada di kosan kami. Berjam2
kita menghabiskan waktu untuk belajar, dan tanpa terasa pagar kosanpun telah
dikunci oleh ibu kos, yang mengakibatkan kalian harus memanjat pagar yang
tingginya kurang lebih 2 meter itu. AKU
juga ingat ketika kita sahur bareng, dengan sisa makanan dari acara buka bareng
Agb’09 area Layo. Kalian (kau sobri dan
okta) datang ke kosan ketika waktu sahur tiba.
Dengan hidangan yang seadanya sudah membuat kita kenyang, kenyang karna
kebersamaan dan canda tawa pd saat itu.
Masih banyak lagi kenangan yang tidak akan terlupa. Dan itu akan menjadi memori otak yang tidak
akan terhapus oleh cerita2 kehidupan lainnya.
Kini,
proses perkualiahan berakir setelah kuncir di toga kita dipindahkan dari kiri
ke kanan oleh bu rector. Dan saat itu juga, kita masing2 akan meraih mimpi2
kita. Kw yang memutuskan untuk pergi ke borneo sebelum hari wisuda tiba,
membuat semua dari kami merasa berat untuk melepas. Tapii, untuk meraih mimpi
apapun harus dilakukan termasuk kehilangan sosok yang cukup memotivasi.
Sementara
kau telah pergi dengan sejuta rencana brilliant di otakmu, kami memilih untuk
tetap di kampus, menunggu momen menggembirakan selama karir kemahasiswaan. Ada yang
berbeda memang ketika kami berkumpul di jurusan, selain status yang sudah
menjadi alumni, tentunya ketidakhadiranmu di tengah-tengah kami.
Dirimu
yang kami panggil abang benar2 sudah menjadi bagian dari cerita yang tidak bisa
terlupa selama karir kemahasiswaan.
Terimakasih
untuk persahabatan selama ini, nilai2 kehidupan yang kau bagi ketika kita
berada di bus selama perjalanan laya-palembang. Obrolan yang hangat dan santai,
yang sesungguhnya aku tidak pernah mengira jika akhirnya kita akan pulang
bareng saat itu.
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar