Diam, mungkin lebih terlihat seperti orang yang sedang sakit. Namun, memang tak sepntasnya aq memasang wajah kusut seperti tadi pagi. Pagi yang semua orang seharusnya bersemangat menyongsong hari2 baru, tetapi apa yang terjadi padaku, aq seolah tidak memiliki semangat untuk melihat masa depan yang begitu cemerlang. Menggapai mimpi2 dan harapan untuk janji hidup yang labih baik, menyusun baris demi baris rencana hdup yang akan ku lewati nantinya. Sama sekali tidak ada. Aku hanya diam, menyimpan kesedihan yang begitu mendalam, serta bertanya kepada DIA, apakah hidupku akan terus seperti ini. Nikmat cobaan apa lagi yang KAU beri untukku.
Iseng aq membuka leptopku, browsing ke halaman website nya PKS Piyungan. aq berhenti di salah satu artikel yang berjudul "Banyak nian orang tidak bahagia. Apakah kebahagiaan begitu mahalnya? ". Aq membuka tab baru, dan tertarik untuk membaca tulisan yang dari judulnya saja sudah bisa ditebak bahwa tulisn ini mengandung "Penyejuk" untuk hati yang sedang patah.
Berani menulis ini, jangan dikira hidup saya selalu menyenangkan. Tidak.
Banyak peristiwa berat saya alami. Karena itulah kemestian hidup, hanya
menapaki ujian demi ujian.
Ingat kisah 3 orang yang terjebak dalam gua kegelapan. Pintu tertutup
batu besar. Seakan tak ada celah untuk keluar. Semua usaha fisik telah
dilakukan, namun apa daya. Peralatan, sumber daya dan energi memiliki
batas.
Namun mereka mencoba jalan lain. Jalan aset kebaikan.
Kepada Allah mereka memanjatkan doa, agar diberi jalan keluar dari pintu kegelapan.
Bertawasul kepada amal shalih yang mereka ujukkan hanya pada Allah.
Dan kembali berusaha, dengan berbekal amal sholeh, mengungkit batu masalah.
Alhamdulillah. Sedikit-demi sedikit cercah cahaya masuk. Berkat amal
tiga orang yang berbeda-beda. Satu karena baktinya pada orang tua, satu
karena sifat amanahnya pada harta titipan. Bahkan salah satunya karena
urung melakukan perbuatan makshiyat zina, itupun amal kebaikan.
Anda yang sedang tidak bahagia...
Merasa terdzalimi dan terjebak gua kegelapan.
Merenung dan bertawasul lah pada amal kebaikan. Jika merasa kurang, lakukan dan tambahkan amal kebaikan.
Bermodal keikhlasan, semoga diberi jalan keluar...
Karena cuaca tak selalu seperti yang kita inginkan.
Mungkin kita tak pernah merasa puas pada sikap orang lain..
Atau mendapatkan apa saja cita-cita dan harapan kita.
Tak mungkin semua orang selalu bersikap seperti apa yang kita inginkan,
atau bahkan bersikap seperti seharusnya mereka harus bersikap.
Selalu akan ada yang mengecewakan.
Atau bahkan melukai.
Tapi ingatlah
Hati kita milik Allah
Kita yang berhak menentukan warnanya
Bahagia
Atau merana
Dan bermohon kepada Sang Pemilik hati
Untuk menetapkannya selalu dalam kebaikan.
Jangan biarkan orang lain
Yang memilihkan untuk anda.
Ishbiruu washaabiruu waraabituu
(Ida Nur Laela)
Ohhhh...syukron katsiron ibu Ida atas tulisan yang luar biasa ini. Penyejuk yang sungguh bisa menyejukan hai melebihi Frizer ku d rumah. Bahwa bahagia memang harus dijemput, bahwa bahagi hanya kita sendiri yang mampu menghadirkannya. Semoga kebahagiaan selalu menghiasi hari2 kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar