Jumat, 06 Juni 2014

OHHH. HATIKU HARUS LEBIH BESAR (LAGI)



Kosong6 juli nol empat belas, jam6 KURANG5
 
Soree ini mendung, kayaknya emang mau hujan, anginnya sejuk banget masuk ke dalam rumah membuat saya yang sedang nonton film "wendii" jd ngerasa nyaman.

Tapii lagi2, nyamannya Cuma dirasa di luar aja, hati dan pikiran tetap mikirin satu lagi proses yang gak slesai saya lewatin.

Sepertinya sekarang saatnya saya harus lebih membesarkan hati lagi dari sebelumnya. Hati yang lebih besar dan kuat lagi menerima setiap proses kehidupan yang sungguh gak bisa ditebak, mulut yang harus lebih sering lagi beristigfar, bersholawat, serta bersyukur kepada Allah, serta kaki yang harus lebih kuat lagi untuk melangkah ke lokasi2 peruntungan berikutnya.


Lagi….kata2 mungkin itu harus keluar dari mulut saya ketika menerima kenyataan bahwa rezeki saya masi belum datang. Mencoba peruntungan di salah satu lembaga perbankan terkemuka di negeri, ternyata Allah menjawab doa saya yang selalu meminta untuk dikuatkan. Yaaa….Allah mengabulkannya, dan Ia menguatkan saya. Saya harus kuat……

Sedikit menghibur diri, saya membawa quotesnya bang Tere Liye, dan Alhamdulillah sore ini saya nemu satu lagi quote luar biasa, ini isisnya

*Sajak "Istigfar Lu Ndro"

Siapa yang pernah kehilangan harta benda?
Kehilangan HP, laptop, dompet?
Maka jangan pernah sekali-kali menyalahkan Allah
Berseru, "Allah tidak adil."
Istigfar Lu, Ndro
Allah terlalu kaya untuk mengambil harta kita
Dialah yang memiliki semesta alam

Siapa yang pernah kehilangan kesempatan?
Kesempatan sekolah, kesempatan pekerjaan?
Maka jangan sedikitpun menyalahkan Allah
Berseru, "Allah kejam sekali."
Istigfar Lu, Ndro
Allah terlalu pemurah untuk menutup kesempatan kita
Sungguh Dialah yang menciptakan kehidupan,
Yang darinya muncul berjuta kesempatan

Siapa yang pernah kehilangan orang yang disayangi?
Suami? Istri? Anak?
Maka jangan tergoda menyalahkan Allah
Berteriak, "Kenapa tidak aku saja?"
Istigfar Lu, Ndro,
Allah terlalu penyayang untuk mengambil orang yang kita sayangi
Dialah yang masih pengasih dan penyayang

Siapa yang pernah gagal rencananya?
Gagal semua yang sudah disusun?
Maka jangan pernah menyalahkan Allah
Marah2 bilang, "Sampai kapan? Puas?"
Istigfar Lu, Ndro
Allah terlalu sempurna rencananya untuk gagal
Dialah yang maha merencanakan,
dan pasti sempurna sudahlah

Lantas kenapa beban kehidupan itu datang?
Silih berganti terasa, menghimpit dada rupanya, dan membuat sesak?
Kemudian kenapa semua kejadian harus terjadi?
Membuat kaki melangkah berat, nafas menghela panjang?

Karena Allah mencintai kita.
Di mana-mana, tentu saja, cinta itu harus diuji.
Mengertilah, hal yang sangat sederhana ini
Allah mencintai kita, maka Allah menguji kita
Sungguh tidakkah kita ingin membalas cinta tersebut?
Dengan selalu mengingat, menyebut, bersama
Maka semoga kita bisa membalas rasa cinta itu dengan baik

Jadi berhentilah keliru sekali memahaminya
Istigfar Lu, Ndro

Setelah ngebaca quote di atas, nyerrr….saya malu sama Allah. Tadi sesaat stelah membaca papan pengumuman di tempat peruntungan, saya sedikit mem[ertanyakan menenai “apa rencananya Allah terhadap diri saya, apa yang saya perbuat ini masi kurang bagiNya?” saya menyesalll sekali sudah mengatakan hal demikian.
Allah sudah menetapkan takdir umatNya jauh sebelum kita dilahirkan, jadi jika saat ini belum, tunggu sampai saatnya tiba, inshaAllah akan diberikan yang terbaiik di saat yang tidak pernah kita sangka sama sekali. Paling tidak saya dapat bertahan dengan statement saya ini, “sesatu yang luar biasa di waktu yang tidak pernah sama sekali saya sangka”. Saya bertahan dan sangat mempercai hal ini. Hingga suatu saat hal ini benar2 terjadi J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar